[ORDE BARU] Perkembangan Demokrasi di Indonesia dari Orde Lama, Orde Baru Hingga Reformasi dan Saat ini
⇒Perkembangan Demokrasi Orde Baru
Wajah demokrasi mengalami pasang surut sejalan dengan perkembangan
tingkat ekonomi, poltik dan, ideologi. Tahun-tahun awal pemerintahan
Orde Baru ditandai oleh adanya kebebasan politik yang besar. Presiden
Soeharto yang menggantikan Presiden Soekarno sebagai Presiden ke-2 RI,
menerapkan model Demokrasi yang berbeda lagi, yaitu disebut Demokrasi
Pancasila (Orde baru), penamaan Demokrasi Pancasila juga bertujuan untuk
menegaskan klaim bahwasanya model demokrasi inilah yang sejatinya tepat
dengan ideologi negara Pancasila. Dalam masa yang tidak lebih dari tiga
tahun ini, kekuasaan seolah-olah akan didistribusikan kepada rakyat.
Oleh karena itu kalangan elit politik, aktivis dan organisasi sosial
politik yang siap menyambut pemilu 1971, tumbuh gairah besar untuk
berpartisipasi mendukung program-program pembaruan pemerintahan baru.
Setelah terjadi tekanan politik dan demonstrasi besar, pada 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya. |
Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat terutama dalam
pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V. Namun lama
kelamaan perkembangan yang terlihat adalah semakin lebarnya kesenjangan
antara kekuasaan negara dengan masyarakat. Orde Baru mewujudkan dirinya
sebagai kekuatan yang kuat dan relatif otonom, sementara masyarakat
semakin terasingkan dari lingkungan kekuasaan dan proses pembuatan
kebijakan. Kedaan ini tidak lain adalah akibat dari:
- Intervensi negara secara berlebihan terhadap perekonomian dan pasar yang memberikan keleluasaan lebih kepada negara untuk mengakumulasikan modal dan kekuatan ekonomi.
- Kemenangan mutlak Partai Golkar dalam pemilu yang memberi legitimasi politik yang kuat kepada negara.
- Dijalankannya regulasi-regulasi politik semacam birokratisasai, depolitisasai, dan institusionalisasi.
- Dipakai pendekatan keamanan
- Tersedianya sumber biaya pembangunan, baik dari eksploitasi minyak bumi dan gas serta dari bantuan luar negeri, dan akhirnya sukses menjalankan kebijakan pemenuhan kebutuhan pokok rakya sehingga menyumbat gejolak masyarakat yang potensinya muncul karena sebab struktural.
Menurut M. Rusli Karim, rezim Orde Baru ditandai oleh dominannya peranan
ABRI, birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik,
pembatasan peran dan fungsi partai politik, campur tangan pemerintah
dalam persoalan partai politik dan publik, monolitisasi ideologi negara,
dan inkorporasi lembaga nonpemerintah.
Berakhirnya masa Orde Baru, melahirkan era baru yang disebut masa
reformasi. OrdeBaru berakhir pada saat Presiden Soeharto menyerahkan
kekuasaan kepada Wakil Presiden B.J.Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
Sumber : http://www.markijar.com/2017/09/perkembangan-demokrasi-di-indonesia.html
Komentar
Posting Komentar